Masyarakat Tionghoa Bengkulu, agaknya, perlu bersyukur bahwa Imlek dijadikan hari besar Nasional Imlek 2553 Tahun Cina yang jatuh pada tanggal 12 Februari 2002 silam. Hal ini tak terlepas dari perjuangan sebuah lembaga yang menamakan diri Yayasan Lestari Kebudayaan Tionghoa Indonesia (YLKTI).
Di Bengkulu Sendiri terdapat Yayasan Yasin merupakan kumpulan etnis Tionghoa asal Bengkulu. Masyarakat tionghoa sendiri telah ada di Bengkulu telah ada di Bengkulu semenjak jaman penjajahan inggris di Bengkulu. Belum ada sumber yang dapat menjelaskan waktu yang pasti kapan kedatangan mereka di Bengkulu. Tapi pastinya sangat terkait dengan keberadaan pelabuhan Bencoolen di daerah kampung cina sebagai gerbang masuk seluruh pendatang.
Walau tergolong pendatang tapi budaya tionghoa telah bercampur dengan budaya Bengkulu, baru-baru ini pun mereka ikut tampil dalam kesenian budaya Tabot Bengkulu. Apalagi di hari besar imlek, tarian barongsai dapat kita lihat di bebrapa sudut kota Bengkulu.
Pemerintah Propinsi Bengkulu pun tampaknya menyambut baik keberadaan mereka sebagai warga Bengkulu lainnya. Beberapa waktu yang lalu, pemerintah mendirikan dan mengimagekan kawasan kampong cina sebagai the Bengkulu China Town dengan Gerbang bergaya China di daerah tersebut. Menyinggung budaya imlek tersebut, beberapa selentingan akan ada sebuah rencana untuk menyambut acara tersebut, selentingan tersebut datang dari Telkom Bengkulu yang katanya akan mempersembahkan sebuah acara yang didedikasikan untuk warga Bengkulu dan Warga tionghoa yang ada di Bengkulu di Bulan Februari yang kan datang. Untuk lebih jelasnya, kita tunggu saja kabar terbaru dari pihak-pihak yang bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar